Insentif Riset in House Collaboration (Post Doc)
Tiap tahun, lembaga pemeringkat universitas dunia QS (Quacquarelli Symonds) menggunakan enam indikator utama dalam menentukan peringkat suatu universitas. Indikator-indikator tersebut secara obyektif merepresentasikan reputasi universitas. Merujuk pada data QS, ITB menduduki posisi terdepan di Indonesia, khususnya dalam bidang ilmu rekayasa, teknologi informasi, ilmu alam dan ilmu hayati. Namun demikian, dibandingkan dengan universitas-universitasterkemuka di dunia dan Asia secara umum, serta dengan beberapa perguruan tinggi di Asia Tenggara, ITB masih harus mengejar ketertinggalannya untuk menuju world class university.
Salah satu indikator yang menjadi tolak ukur pada pemeringkatan QS adalah proporsi staf akademik internasional (international faculty staff). Sejauh ini, staf akademik internasional yang terdaftar di ITB terbatas pada program double degree dan/atau staff exchange. Sebagai bagian dari upaya ITB untuk memperbaiki peringkat internasional serta mensejajarkan diri dengan world class university, maka perlu dirancang berbagai program yang berorientasi internasional namun tetap berdampak luas dalam pemecahan permasalahan nasional. Salah satu program yang diusulkan adalah program insentif riset in house collaboration untuk akademisi internasional. Namun demikian, ITB belum pernah membuka program sejenis ini, sehingga perlu adanya standar yang mencakup aspek teknis dan legalitas program agar target ITB dapat tercapai. Program in house collaboration ditargetkan dapat meningkatkan proporsi internasional staff yang berdampak langsung pada perbaikan peringkat ITB. Selain itu, internasionalisasi dan kolaborasi riset melalui program ini juga akan berpengaruh signifikan pada indikator pemeringkat QS lainnya seperti jumlah publikasi dan reputasi akademik ITB.
TUJUAN KEGIATAN | |
|
|
MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN | |
|
KRITERIA | |
Calon Host Fakultas/Sekolah |
|
Calon Host Pusat Penelitian/Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) |
|
Research Fellow |
|
Amount of grant | Insentif program riset in house collaboration diberikan kepada 12 (dua belas) PI (Guru Besar) terpilih masing-masing sebesar Rp. 150.000.000,– (seratus lima puluh juta rupiah). |
Seleksi Proposal | Proposal ditulis dalam bahasa inggris, dengan konten sebagai berikut :
Attachments :
|
Selection process |
|
LUARAN KEGIATAN |
|
TANGGAL PENTING | |
Pengumuman penjaringan proposal | : 31 Januari 2017 |
Pemasukan usulan host oleh F/S | : 7 April 2017, pkl.17.00 WIB |
Seleksi calon host oleh tim pakar | : 10 April 2017 |
Pengumuman penetapan host | : 21 April 2017 |
Pelaksanaan program Insentif program riset in house collaboration | : Mei s.d Desember 2017 |
BATCH II | |
Pemasukan usulan host oleh F/S | : 2 Mei 2017, pkl.17.00 WIB |
Seleksi calon host oleh tim pakar | : 11 Mei 2017 |
Pengumuman penetapan host | : 15 Mei 2017 |
Pelaksanaan program Insentif program riset in house collaboration | : Mei s.d Desember 2017 |
Pemasukan laporan kegiatan | : Desember 2017 |
Person in charge : Dr. Anggraini Barlian
Proposal sebanyak 3 eksemplar dikirimkan ke :
Sekretariat WCU-ITB
(Ms. Ema Rimawati)
Ged. Center for Advanced Sciences (CAS) lt.1
Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi
Jln. Ganesha No. 10 Bandung
Softcopy dikirimkan melalui email ke : emarimawati@cphys.fi.itb.ac.id
Download dokumen Riset in House Collaboration (Post Doc) :
Term of Reference
No Comments