In House Research Collaboration 2018
Tiap tahun, lembaga pemeringkat universitas dunia QS (Quacquarelli Symonds) menggunakan enam indikator utama dalam menentukan peringkat suatu universitas. Indikator-indikator tersebut secara obyektif merepresentasikan reputasi universitas. Merujuk pada data QS, ITB menduduki posisi terdepan di Indonesia, khususnya dalam bidang ilmu rekayasa, teknologi informasi, ilmu alam dan ilmu hayati. Namun demikian, dibandingkan dengan universitas-universitasterkemuka di dunia dan Asia secara umum, serta dengan beberapa perguruan tinggi di Asia Tenggara, ITB masih harus mengejar ketertinggalannya untuk menuju world class university.
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan institusi di berbagai aspek, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyusun Rencana Strategi (RENSTRA) yang akan diimplementasikan pada periode tahun 2016 – 2020. RENSTRA tersebut disusun untuk membawa ITB menjadi perguruan tinggi yang terkemuka, berkualitas, dan secara koheren dapat mewujudkan cita-cita ITB menuju world class entrepreneurial university. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan mengundang peneliti asing sekaligus sebagai visiting professor. Kehadiran peneliti asing tersebut diharapkan dapat meningkatkan atmosfir akademik bagi mahasiswa ITB yang sedang meneliti dan memberi wawasan di bidang keilmuan tertentu kepada mahasiswa ITB secara umum.
Salah satu upaya untuk meningkatkan peringkat ITB di dunia adalah melalui pemberdayaan peneliti asing untuk melakukan penelitian di ITB. Dengan mengundang peneliti asing ternama yang memiliki track record di bidangnya yang dikenal secara global maka secara tidak langsung akan mendongkrak publikasi sekaligus sitasi ITB melalui riset kolaborasi. Dampak yang lebih penting lagi adalah untuk menciptakan serta meningkatkan atmosfir riset berskala dunia. Selain penelitian, dosen asing juga dapat diminta untuk memberikan kuliah sehingga mahasiswa termotivasi serta memiliki wawasan global yang luas.
TUJUAN KEGIATAN | |
|
|
MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN | |
|
KRITERIA | |
Calon Host Fakultas/Sekolah | Host adalah peneliti ITB yang sedang memiliki agenda penelitian dan memiliki h index minimal 4 (scopus.com). |
Peneliti asing/ visiting professor (narasumber) |
|
Amount of grant | Insentif in house research collaboration diberikan untuk masing-masing narasumber sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua puluh Lima Juta Rupiah) per bulan minimum satu bulan. |
Seleksi Proposal | Calon penerima insentif in house research collaboration harus mengirimkan proposal yang berisi :
Kriteria penilaian proposal:
|
Tata cara penilaian proposal: |
|
LUARAN KEGIATAN |
|
TANGGAL PENTING | |
Pengumuman penjaringan proposal | : 09 Januari 2018 |
Pemasukan usulan host oleh F/S | : 31 Januari 2018 |
Seleksi calon host oleh tim pakar | : 6 Februari 2018 |
Pengumuman penetapan host | : 9 Februari 2018 |
Pelaksanaan program Insentif program riset in house collaboration | : Februari s.d November 2018 |
Proposal sebanyak 3 eksemplar dikirimkan ke :Person in charge : Dr. Pepen Arifin & Dr. Nuning Nuraini
Sekretariat WCU-ITB
(Ms. Putri Ayu Lestari)
Ged. Center for Advanced Sciences (CAS) lt.1
Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi
Jln. Ganesha No. 10 Bandung
Softcopy dikirimkan melalui email ke : emarimawati@cphys.fi.itb.ac.id
Download dokumen Riset in House Collaboration (Post Doc) :
Term of Reference
No Comments